Dari Kondom hingga Lipitor.

Jeratan kapitalisme bak udara dalam ruang hidup kita, di hela dan selalu ada.........
 
Memungkirinya bukan lah hal yg bijak,namun itulah fakta abad ini, kapitalisme global telah menjerat sendi kehidupan manusia mulai dari invasi hingga demokrasi,football hingga fashion dan kondom hingga lipitor
Dampak apapun yang ditimbulkan oleh kapitalisme berawal dari prinsip absurd tentang kehidupan.
Dalam perkembangannya, kapitalisme telah berkembang sedemikian rupa sehingga menjelma sebagai pemicu munculnya beragam aktivitas ekonomi baru dan menjadi pertanda perkembangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Adanya kapitalisme telah memunculkan satu budaya baru di kalangan masyarakat, yakni budaya konsumerisme. Dalam perkembangannya, perilaku konsumtif berkembang menjadi sebuah sistem pemikiran yang disebut dengan konsumerisme. Konsumerisme adalah penyamaan kebahagiaan personal dengan membeli harta benda (material possession) dan konsumsi. Dalam konsumerisme, tak ada kebahagiaan kecuali dengan memiliki kerajaan materi. Karena kekayaan materi adalah perhatian sentral dalam akidah konsumerisme. Perilaku konsumtif dengan demikian bersifat berlebih-lebihan, digunakan untuk kepentingan belaka, membeli barang-barang yang tidak dianggap perlu untuk kepuasan sesaat.Tidak hanya itu, keadaan ini diperparah dengan prinsip kebebasan berperilaku yang dianut oleh kapitalisme.
Kondom dan Lipitor, dua produk yang bisa mewakili budaya kapitalisme.
Kondom, Tonggak penting sejarah kondom dimulai sekitar tahun 1640, berbarengan dengan mulai dikenalnya penyakit kelamin. Pertama-tama kondom memang dipakai sebagai penangkal penyakit kelamin.
 
Kondom pada saat itu masih terbuat dari ikan atau usus binatang. Bekas- bekas kondom ditemukan di antara fondasi reruntuhan Dudle Castle, dekat Birmingham, Inggris.
 
Pada saat itu timbul peperangan antara pengikut Oliver Cromwell dan prajurit-prajurit Raja Charles I. Perang yang berlangsung lama itu juga melibatkan wanita-wanita PSK.
 
Akibatnya para prajurit pun tertular penyakit kelamin sehingga melemahkan gaya gempur pasukan. Guna menanggulangi dan meredam penyakit kelamin ini, maka para prajurit menggunakan pelindung.
 
Mulai saat itulah kondom dikenal luas di masyarakat. Nama kondom diduga didapat dari nama seorang tabib kerajaan yang bernama Condom. Oleh sang tabib, Raja Charles II dibuatkan "pelindung"†yang berasal dari jaringan tubuh binatang agar terhindar dari penyakit kelamin.
 
Riwayat kondom karet baru diawali pada tahun 1839. Ketika itu Charles Goodyear menemukan cara vulkanisasi ban mobil. Pada tahun 1844, hak paten kondom diperoleh oleh Charles Goodyear.Tahun 1894, Goodyear dan Hancock mulai memproduksi kondom secara massal terbuat dari karet yang divulkanisasikan dengan membalikkan karet kasar ke elastisitas yang kuat.
 
Tahun 1861, untuk pertama kalinya kondom dipublikasikan di Amerika Serikat pada surat kabar The New York Times. Pemakaian secara luas kondom yang terbuat dari lateks ini baru terjadi pada tahun 1930-an. Pada tahun 1935 sebanyak 1,5 juta kondom diproduksi setiap hari di Amerika Serikat.
 
Anehnya, meski telah tersedia kondom yang lebih nyaman, namun masih ada yang tidak mau memakainya. Bahkan hingga 100 tahun kemudian, antara tahun 1940-an sampai 1950-an masih dibuat kondom yang terbuat dari usus domba. Setelah dipakai, kondom yang terbuat dari usus domba yang telah diawetkan ini tidak langsung dibuang. Kondom tersebut dicuci kembali, dilumuri jelly, lalu disimpan ke dalam kotak kayu. Jika diperlukan kembali, kondom dapat langsung dipakai.
 
Pada awal tahun 1900-an, perjalanan karier kondom sebagai alat pelindung belumberjalan dengan mulus. Di Amerika Serikat, para aktivis dari The American Social Hygiene Association mementang keras pemakaiannya.
 
Alasannya bahwa kalau seseorang berhubungan seks dengan PSK, maka wajar bila ia tertular penyakit kelamin. Seorang petinggi militer Angkatan Laut berpendapat, pemakai kondom hanya dilakukan oleh mereka yang amoral.
 
Meski demikian saat para pelaut dikirim ke medan perang, kondom secara diam-diam dibagikan oleh asisten petinggi militer tersebut. Pada tahun 1933 ternyata sang asisten tersebut terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat dan memerintah selama 12 tahun sampai ia meninggal pada tahun 1945. Dia adalah Franklin Delano Roosevelt.
 
Fakta ini membuktikan bahwa penemuan produk pelapis”anti bocor” tersebut berawal dari perilaku seks bebas dikalangan manusia. Ketakutan mereka terkena penyakit kelamin mendorong mereka untuk memproduksi kondom. Jadi, jika saat ini kondom digembar gemborkan sebagai alat kesehatan untuk membatasi kehamilan (jumlah anak) ternyata  hanya manipulasi belaka. Hal ini justru untuk mengokohkan perilaku seks bebas dikalangan manusia, terbukti!
 
Lipitor, Mungkin ada yang belum kenal obat yang terkenal mahal ini.
Lipitor (atovarstatin), yakni sebuah obat anti-kolesterol yang menjadi produk unggulan pabrik obat Amerika, Pfizer. Pfizer juga merupakan perusahaan farmasi paling besar di dunia saat ini.
Lipitor, sebagai obat anti-kolesterol, sudah menjadi best-selling drug selama bertahun-tahun. Lipitor dipakai oleh jutaan orang di seluruh dunia, bahkan di Amerika Serikat saja terdapat 20 juta pasien yang diberi resep obat Lipitor oleh dokter. Dari tahun ke tahun, penjualannya rata-rata berkisar US$10 milyar, bahkan di tahun 2006 total penjualannya hampir mencapai US$13 milyar. Nilai penjualan yang sedemikian itu adalah sumber utama pemasukan Pfizer dalam beberapa tahun belakangan ini, yakni berkontribusi terhadap 15% hingga 28% dari total keuntungan perusahaan.
Munculnya Lipitor sebagai sebagai paling laris di dunia tak terlepas dari fungsinya sebagai obat anti-kolesterol. Kandungan kolesterol yang berlebihan di dalam tubuh memang banyak dialami oleh manusia di zaman modern ini. Padahal kolesterol yang tinggi terkait erat dengan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), yang masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia, merenggut nyawa 17 juta jiwa tiap tahunnya. Selain itu kolesterol yang tinggi juga membuat seseorang rentan terkena stroke dan penyakit tekanan darah tinggi.
Selain karena fungsinya, kesuksesan Lipitor juga didukung oleh promosi gencar yang dilakukan oleh Pfizer, baik melalui media, maupun melalui para agen obat mereka. Untuk mempromosikan produk unggulan mereka ini, Pfizer memang tak segan-segan menghabiskan biaya hingga jutaan milyar dollar Amerika.
Tak bisa dipungkiri, gaya hidup yang serba instant dan konsumerisme mendorong manusia untuk mencicipi segala macam jenis makanan cepat saji. Dan itu pulalah yang memunculkan beragam penyakit salah satunya kolesterol.Industri farmasi seperti pfizer tentunya semakin senang jika semua manusia terkena kolesterol.semua kembali ke materi, Tuhan hanya menciptakan dan mematikan,tidak untuk mengatur manusia. Ini Kapitalisme Bung!!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Hikmah, Pasar Sentral, Aku dan Ayah (Part Universitas Kehidupan Muh Akbar Bahar)

Hubungan Dokter-apoteker: Apoteker-dokter Pengalaman.