Guru ku adalah ustad ku.

Memulai tulisan ini, saya kemudian teringat beberapa masa-masa yang begitu berkesan bagi saya selama duduk di bangku sekolah menengah atas. Saya dulunya menempuh pendidikan menengah atas di SMAN 1 Baraka, yang sekarang sudah berubah nama menjadi SMAN 5 Enrekang.
Dalam narasi ini, saya tidak membandingkan guru yang satu dengan yang lain karena saya rasa semua guru di sekolah ku itu adalah sama-sama semuanya pahlawan pendidikan bagi saya, mereka dengan tulus dan penuh cinta mentransfer ilmu yang dimilikinya ke siswa-siswanya.

Namun ada beberapa guru bagi saya pribadi menjadi favorite masa sekolah dulu. Sebutlah namanya pak Sabar, pak Ilyas, dan pak (...) (lupa namanya tpi mukanya masih jelas saya ingat hehe,)
Mungkin ada yang mempertanyakan mengapa mereka sampai saya sebut sebagai guru favorite..??  Jawabannya adalah.... karena mereka adalah ustad hehe.. entah mengapa semenjak saya dari kecil dulu, saya sangat menyukai mendengarkan siraman qalbu semacam qultum, atau kisah-kisah rasul dan sebagainya yang membahas mengenai agama Islam, olehnya itu saya sangat senang jika sedang mendengarkan ceramah-ceramah dari ustad-ustad. Biasa pula saya koleksi ceramah-ceramah itu di Handphone lalu mendengarkannya jika sedang beristirahat.. kembali ke Guru...
Mereka adalah guru namun setiap mengajar di dalam kelas, mereka selalu menghubungkan materi pelajarannya dengan ceramah singkat. Baik itu di awal materi ataupun sebagai closing statemant dari pelajaran hari itu.

Yang pertama adalah Pak Sabaruddin, beliau, biasa di panggil pak sabar. Beliau ini merupakan guru Kimia saya waktu kelas XII di IPA 2. setiap beliau masuk mengajar, saya memperhatikan betul setiap yang ia jelaskannya. Di kelas XII dulu saya duduk di bangku paling belakang. Saya sengaja memang duduk di belakang sebab saya bisa Fokus dari jarak jauh memperhatikan setiap penjelasan guru saya. Saya masih ingat jelas beliau saat mengajar materi reaksi kimia dan laju reaksi KSP, "reaksi ini menghasilkan reaktan ini, setiap reaksi menghasilkan hasil reaktan. Sama halnya dengan kita hidup di dunia ini bertingkah atau semua dari yang kita lakukan akan di pertanggung jawabkan di hari Akhirat kelak olehnya itu kehidupan kita di Akhirat kelak sangat di tentukan oleh kehidupan kita di dunia ini apakah penuh dengan ketaqwaan atau bergelimang dengan dosa, semua itu kita bawa ke Akhirat kelak. di dunia ini tempat kita untuk mempersiapkan bekal ke Akhirat dan sebaik-baik bekal adalah Taqwa" ujar

Saya sangat senang jika beliau lagi masuk mengajar sebab setiap apa yang diajarkannya terdapat integrasi antara sains kimia dengan islam. Hal itupula yang menyebabkan saya lebih cepat menangkap dan menyerap setiap materi yang dibawakan beliau. Sampai saya ingat waktu itu Les kimia untuk persiapan UAN setiap sore hari, di akhir penjelasannya beliau berkata " ini adalah pertemuan terakhir kita di less ini, saya mohon maaf bila ada kesalahan saya selama mengajar di kelas jaga kondisi ya, agar tetap fit menghadapi UAN minggu depan saya doakan semoga lulus semua" seketika ruang kelas penuh sedih dan haru,.. apa yang selama ini menjadi pertemuan materi beliau sekaligus menjadi siraman Qalbu.

Yang kedua adalah Pak Ilyas. Beliau adalah guru Biology. Beliau ini sangat a'lim dalam ilmu agama. Beliau setiap kali hendak mulai materi terlebih dahulu diawali dengan mengaji bersama surat Al Fatihah lalu ke surat-surat Al qur'an yang lain atau diawali qultum singkat. Beliau bukan guru saya semasa kelas XII IPA 2, Namun beliau adalah guru biology saya saat kelas X e. Skill nya dalam biology  sangat saya kagumi, terlebih saat ia hubungkan dengan ayat-ayat Al Qur'an. Pernah beliau menjelaskan tentang sel prokariotik dan eukariotik. " bahwa sel prokariotik itu sel yang tidak memiliki membran inti seperti monera, sel eukariotik terdapat membran yang menyelubungi inti sel. Begitu maha kuasanya Allah menciptakan segala sesuatu, pantasnyalah kita selalu bersyukur atas apa yang diberikan dengan meningkatkan ibadah kita kepada Allah, jangan menjadi orang  yang kufur akan nikmat Allah" ujar beliau. Ini yang masih saya ingat dari materi beliau hehe..  Beliau setiap akan tiba waktu sholat maka ia akan pergi menyisir semua kelas untuk mengajak sholat berjamaah di masjid sekolah.

Yang ke tiga adalah pak.. ohh iya pak mustamin hehe.. baru saya ingat namanya.. beliau ini guru bahasa ingris saya saat kelas XII IPA 2 dulu. Beliau selalu mengajak untuk menstranslate tiap teks dan baca'an narasi tujuan utamanya untuk memperkaya kosa kata. Beliau juga ini selalu memberikan qultum singkat akhir-akhir jika waktu jam pelajarannya hendak habis. Yang masih saya ingat dari semua qultumnya yaitu dia pernah bercerita.. bahwa sedekah itu menolak bala. Dia bercerita ketika hendak pergi solat berjamaah di masjid sampai di depan masjid. Ia hendak menyebrang lalu tanpa ia sadari ada pengendara yang sangat kencang dari arah yang tidak di lihatnya, lalu entah mengapa tiba-tiba ada semacam tangan yang memegang lengan baju nya lalu menariknya ke belakang sehingga beliau selamat dari kejadian tadi".. beliau melanjutkan bahwa mungkin karna sehari sebelum kejadian itu saya bersedekah. Karena diantara manfaat sedekah adalah menolak bala/mara bahaya. Beliau ini juga adalah seorang Hafidz ia adal Imam sholat di masjid raya Baraka (yang dekatnya Puskesmas baraka, depannya dikit ada warung bakso yang enap apalagi kriiuk grupuknya enak nya mi). Ia juga dalam pertemuan pelajarannya di kelas pernah berkata " jika seseorang hendak menghafal Al Qur'an maka terlebih dahulu bersihkan diri dulu dari dosa dan maksiat sebab Orang yang menghafal al qur'an biasa tiba-tiba hafalannya melayang dan hilang jika ia banyak dosa". 

Ketiga orang guru ini menjadi bahan utama saya untuk mengisi ilmu agama serta ilmu pengetahuan umum. Itupula yang menyebabkan saya sangat bersenang hati jika hendak ke sekolah. Jarak dari rumah ke sekolah 7 km perjalanan sekitar 30 menit bila rossi ka hehe..namun tidak terasa sampai jika guru ini lagi yang masuk besoknya, biasanya kalau malam habis belajar saya lihat roster ada ini guru 3, maka saya cepat-cepat tidur supaya besok cepat bangun pergi ke sekolah ..

Salam ustad...

Wassalam..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan Dokter-apoteker: Apoteker-dokter Pengalaman.

Kisah Hikmah, Pasar Sentral, Aku dan Ayah (Part Universitas Kehidupan Muh Akbar Bahar)

Dari Kondom hingga Lipitor.